Pada saat ulang tahunnya yang ke-60 pertengahan Agustus tahun ini, dan secara de jure pensiun dari status PNS, Dra. W.W. Kambuaya tidak langsung dilepaskan dari jabatannya sebagai Kepala Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kota Jayapura.
Malahan, sang Walikota yang notabene suaminya sendiri, mengontrak ulang beliau untuk 10 bulan ke depan demi “menyelesaikan laporan pertanggung jawaban” berhubung “tidak semudah itu mencari pengganti”.
Belum habis rasa heran warga Jayapura terhadap fenomena seorang ‘pensiunan’ yang terus melenggang menikmati jabatannya seolah-olah tidak ada lagi yang bisa menggantinya, tiba-tiba muncul gebrakan baru : nama beliau muncul sebagai salah satu Caleg Partai Golkar Kota Jayapura.
Nyonya ini memang a natural-born bajing luncat.
Belum habis rasa heran warga Jayapura terhadap fenomena seorang ‘pensiunan’ yang terus melenggang menikmati jabatannya seolah-olah tidak ada lagi yang bisa menggantinya, tiba-tiba muncul gebrakan baru : nama beliau muncul sebagai salah satu Caleg Partai Golkar Kota Jayapura.
Nyonya ini memang a natural-born bajing luncat.
π― ada yang gitu?
Anggota DPRD gak pada protes?
Protes? π
dari tanggapan saya di Licensed to Stupefy
Fritz, pak walikota ini yang pukul Raja Isa kemaren bukan? *tanya aja*
Ckckckck… Apa emang susah cari orang lain lagi?
DPRD kota gimana sih… money talks kali yeee π
dasar muka jabatanYa. Dia. Tapi menyangkal di depan PSSI dan kambing-hitamkan anak buahnya, walau kejadian pemukulan itu disaksikan seisi stadion Mandala.
Alhasil dia cuma didenda 25 juta, yang pada Cenderawasih Pos dia bilang “No problem, saya bayar pake uang sendiri”.
Dan selama ini cuma saya dan koran saya yang ngritik dia lewat media.
klo selalu berpikir bahwa dengan punya jabatan di pemerintah itu bisa cepet kaya (kayak jadi selebritis gitu ya), maka tak heran orang-orang selalu ingin bertahan di posisi itu. atau berusaha menjadi pejabat pemerintahan.
liat aja, ajang2 pencarian bakat (yang bakalan jadi selebritis) selalu penuh. ajang2 cpns selalu penuh juga…
ckckck..jadi niatnya apa seh ya?
uhuhuhu..jadi ingin nulis misuh2 cpns…pengalaman kemarin benar-benar terulang lagi.
sudah duduk (di tanduk kekuasaan), lupa berdiri (mempersilahkan yang lain).. tipikal pejabat negara korup.